PROPOSAL USAHA BUDIDAYA IKAN LELE
Disusunoleh :
Nama
: Anida Fa’zia Zi’ni
Kelas : XI MIA 3
No. abs
: 07
SMA NEGERI 1 DEMAK
USAHA BUDIDAYA IKAN LELE
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Ringkasan Proposal
Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang
mudah dijalankan, dalam merencanakan bisnis budidaya ikan lele, Saya berencana
ingin membudidayakan ikan lele di sekitar rumah, karena mempunyai halaman yang
cukup luas untuk membuat kolam, serta agar dapat mengawasi perkembangan ikan
dengan baik. Jenis ikan lele yang kami budidaya adalah jenis ikan lele
sangkuriang. JenisLele sangkuriang adalah ikan budidaya air tawar yang sangat
populer. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak
berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak
perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat. Peluang usaha budidaya ikan lele merupakan
salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini. Apabila perhatikan
banyak terdapat penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap
harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin
tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ikan
lele banyak hidup di perairan air tawar hingga air payau. Beberepa peternak
lele di Pantura Jawa berhasil membudidayakan ikan lele di tambak tanah atau
yang terbuat dari terpal. Pada dasarnya, ikan lele hidup secara nocturnal,
aktif bergerak di malam hari. Di perairan bebas lele berada di tempat-tempat
air tergenang yang cenderung tenang seperti rawa, danau dan daerah sungai yang
agak terlindung. Biasanya ikan ini memilih tempat-tempat yang teduh dan membuat
lubang-lubang ditanah sehingga lele sangat cook untuk dibudidayakan. Usaha ikan lele sangat menguntungkan bagi
para petani lele yang masih pemula, karena modal yang dikeluarkan tidak terlalu
banyak dan jika satu kali panen akan dapat mengembalikan modal awal dengan cepat. Selain itu untuk melakukan
pemasaran tidak terlalu sulit para petani lele cukup menyetorkan lele mereka di
warung lamongan, atau tidak ke para pedagang ikan di pasar, itu akan lebi mudah
ntuk mngembalikan modal yang telah dikeluarkan , tapi tidak bisa dipungkiri
lele yang menurut sebagian orang adalah ikan yang menjijikan karena ada banyak
petani yang curang dalam melakukan pembuidayaan sehingga para peminat lele
mejadi sedikit dan takut untuk
menikmati ikan lele. Tapi kecurangan itu
saya jamin tidak ada pada lele yang saya
budidayakan. Sehingga saya jamin bahwa lele saya layak untuk di makan.
BAB II
ANALISIS
PERMINTAAN-PENAWARAN DAN PESAING USAHA
Dalam melalukan kegiatan usaha yang lebih kita pikirkan terutama
adalah adanya kebutuhan atau permintaan atas barang dan jasa yang kita produksi
atau yang kita hasilkan, karena jika kita tidak mengetahui permintaan pasar
terlebih dahulu maka saya nantinya akan mengalami kerugian.
Untuk mengetahui
seberapa besar permintaan konsumen kepada kita diperlukan survey atau observasi
(pengamatan) dengan mengumpulkan data atau informasi dari permintaan pasar maka
kita akan mengetahui seberapa banyak lele yang akan kita produksi jika dilihat
dari permintaan pasar.
Sebagai contoh kita
akan melakukantarget pemasaran lele adalah warung pecel leleyang kian menjamur
dimana-mana. Analogikansaja jika di sekitar kita ada sekitar 50 warungpecel
lele, ini adalah perumpamaan standartdan mungkin dalam wilayah yang
radiusnyatidak terlalu luas, berdasarkan surveydilapangan, kebutuhan ikan lele
konsumsi perwarung pecel lele adalah 2 s/d 3 kg/haripada hari biasa, bahkan
pada hari-hari liburbisa meningkat hingga 5 kg atau lebihperharinya, jika
dikalikan saja dengan angkayang terendah yaitu 2 kg/hari x 50 warungpecel lele,
maka kebutuhan lele konsumsi didaerah kita adalah 100 kg/hari atau 3 ton/bulan.
Dari analogi tersebut terbukti bahwapemasaran lele di daerah sekitar kita
sajasudah merupakan peluang yang sangat besar,itu baru dari warung pecel lele
saja, bagaimanadengan peluang pemasaran lele pada usahapengelolaan daging lele
yang lainnya, pastinyaakan lebih banyak lagi peluang pemasaran leleyang akan
didapatkan.
·
Analisis
Pesaing
Banyaknya petani yang membudidyakan lele, tidak
membuat saya pesimis
karena faktanya lele yang dikonsumsi sehari-hari masih
banyak peminatnya sehingga saya tidak akan takut akan daya saing yang besar
Resiko atau
Hambatan
Resiko yang dipertimbangkan dalam memulai dan
mengembangkan usaha ini adalah :
Hama penyakit yang ada ketika Budidaya berlangsung.
tingkat mortalitas yang tinggi
·
Aspek Produksi
Tanah yang baik
untuk kolam pemeliharaan Lele adalah tanah liat atau lempung, tidak berporos
dan juga subur, lahan yang digunakan dapat berupa sawah, kecomberan, kolam
pekarangan, dan blumbang, lele dapat hidup dengan sehat di tempat daerah
dataran rendah samoai daerah yang tingginya maks 700 m
Keadaan air
tidak boleh tercemar bahan kimia, limbah industri, merkuri atau bahan bahan
yang dapat mematikan ikan, perairan tersebut tidak perairan yang rawan banjir
Dan ntk pembuatn
kolam akan mmakna watu yang mmnag cukuplama tergantung ingin menggunakan kolam
terpa atau kolam tanah jika ingin mnggunakan kolam tanhalhan ang disipakan
harus mmnuhui kedlaman tnah juga harus sesuai dngn tempat tinggal ikan ll di
alam . Pemberian Pakan
Pakan anakan
lele berupa :
1) Pakan alami
berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik)
dikonsumsi pada
umur di bawah 3 – 4 hari.
2) Pakan buatan
untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama
kadar
proteinnya.
3) Untuk
menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA
dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan
pertumbuhan dan
ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral
penting, protein
dan vitamin dalam jumlah yang optimal
Sedangkan untk
aspek benih kami tidak susah untuk mendapatkannya dari para petani ikan lele yang suadah
terlebih dahulu memimliki usaha dibidang bubidaya ikan lele dan untuk tenga
kerja memang tidak susuah mengingat sekarang sangat susah unuk mencari sebuah
pekerjaan shingga banyak yang tertarik untuk menjadi tenaga kerja di kolam ikan
lele ini, jugatnaga yang dipekukan tidak lah baynyak hanya pda saat panen tiba
selebihnya sperti pmberian makan dan pembersihan kolma tidak diiperlukan banyak
tnaga yang banyak.
Lokasi yang saya
pakai adalah lahan yang dulu nya adalah sawah, yang cukup untuk mmbuat kolam
lel 3x4 dengan kedlaman 0,5 m yang berjumlah 5 kolam.
Dan seiap panen
dari per kolam akan menghasilkan 3000ekor lele yang mampu meningkatkan produk
ikan lle yang kemudian disekotorkan keberbagai pelangggan dan pembeli ikan
kami.
·
Rencana Pemasaran
Product :
Produk ikan lele yang akan dipasarkan adalah ikan
lele yang siap panen ke beberapa daerah
disekitar Demak dan luar daerah Demak, itu utuk menambah pemasukan dan merambah
luar daerah agar produk ikan lele yang saya kelola akan menambah jumlah omset per
panen yang akan saya lakukan dengan harga kemungkinan yang saya patok adalah :
Rp. – jadi jika saya menjual ikan lele per panen dengan menaruhnya di bak gabus
denngan jumlah ikan lele 50 ekor saya akan mendapat keuntungan sebesar 10% jadi
setiap kali panen akan mendapat keuntungan Rp. – yang cukup untuk membayar
jumlah pajak yang saya keluarkan per bulannya untuk lahan kolam lele.
Sedangkan langkah kedua yang saya ambil
adalah menjual bibit ikan lele yang siap untuk di pasarkan rencana ini
juga untuk menambah pemasukan jadi dari
hasil penjualan benih ikan lele akan saya gunakan beberapa persen untuk
memebeli kebutuhan pakan yang saya keluarkan per minggu, untuk target ini saya
kepada orang yang tertarik dengan ikan lele dan menjelaskan kepada mereka bahwa
bdiya ikan lele menguntungkan sehinga mereka akan membeli benih dan kemudian
mereka kembangankan dengan sendiri.
Price
:
Harga, untuk harga sendiri saya ukur dengan
perbandingan tubuh ikan lele, untuk ikan lele yang siap panen dengan harga Rp.
8000/kg karna saya menjual nya disebuah
bak gabus tempat ikan jadi saya memtok harga Rp. 400.000 dengan 50 ekor ikan lele didalamnya dan untuk
benih ikan lele saya kan menjual dengan harga Rp.- perbngkus plstik dengan
benih ikan lele 1000 ekor ukuran 2
minggu dari masa kuning telur kira-kira dengan panjang 5 cm.
Promotion
:
Promosi, yang
akan lakukan menyetorkan ikan lele dibebrapa daerah dan di setiap daerah
atau khususnya didemak dengan saingan bisnis yang sama, maka saya akn
mmasarkannya di warung makn dan para pedagang di pasar. Begitu juga diluar
darajh seperi jepara, kudus dsn semarang dan untuk benih saya akan memaarkan
kepada para peminat yang ingin membudidayakan ikan lele.
Place :
Untuk diharapkan dalam waktu tersebut ikan dapat dipanen
dalam ukuran konsumsi yang dibutuhkan pasar. Sehingga kita dapat memenuhi
kebuthan pasar dalam aktu tersebut
Dalam hal pemasaran ini tidak perlu susah payah untuk
menjual, karena banyak pedagang yang siap membeli ikan lele tersebut sebelum
dipasarkan kemasyarakat yang memerlukan ikan dalam kehidupan sehari-hari dan
para pedangan seperti warung Lamongan yang siap untuk mnmpung hasilikan lele
yang kmi pasakan jadi kita tidak perklu takut untuk memasarkan hasil produk
ikan lele yang kami budidayakan.
BAB III
RENCANA KEUANGAN
·
Rencana Keuangan
Kolam yang saya punyai
ada 5 kolam tanah luas tanah sekitar 3 x 4 m dengan sekali panen menghasilkan
5000 ekor lele yang siap untuk dikonsumsi. Sedangkan untuk indukan lelyang
siapuntk dipijah memrlukn indukan lele betina dan jantan 2 ekor
Bahan yang diperlukan para petani pada saat
ingin melakukan pembudidayaan ikan lele. Yaitu :
·
Harga 1 botol ovavrim 10 ml Rp. 250.000,00
·
Pakan cacing sutera, pakan hipofit, dan pakan pf.1000
·
Hasil panen sebanyak 50.000 (ukuran 5-6 cm/ekor)
·
Harga jual benih Rp. 100,
Ø
Asumsi
Biaya peralatan yang di gunakan untuk pemijahan dan perawatan ikan lele
Dalam
pembudidayaan ikan lele ada baynak aspek yang prl dierhatikan temasuk asek
produksi atau biaya yang harus dikeluarkan para petani lele
unuk melakukan usaha yang miliki.
Keterangan
|
Jumlah (Rp)
|
1
bak semen untuk pembenihan (ukuran 2 x 3 x 0,8 m)
3
bak terpal plastic untuk pemeliharaan larva/ benih (ukuran 3 x 4 x 0,8 m) @
Rp 150.000,00
2
seser/ serokan halus @ Rp. 6000,00
3
ember sortiran (diameter lubang 2-3 cm, 3-4 cm, dan 5-7 cm) @ Rp. 20.000,00
2
ember plastic (diameter 40-50 cm) @ Rp.15.000,00
Pompa
air
Blower
60 watt
5
m selang plastic untuk penyiponan
24
kakaban (ukuran 1 m x 0,4 m) @ Rp 4000,00
|
600.000,00
450.000,00
12.000,00
60.000,00
30.000,00
250.000,00
400.000,00
30.000,00
96.000,00
|
Total
|
1.928.000,00
|
·
Biaya Produksi
Sedangkanbiaya produksi
ini meliputi jumlah pengeluaran yang digunakan untuk mlakukan pemijahan ikan
lele dan tenaga yang dikeluarkan :
Keterangan
|
Jumlah (Rp)
|
Dua
pasang induk (6 kg x Rp 30.000,00) 10 kali pemijahan
Ovaprim
(hormon perangsang)
Spuit
jarum suntik 2 buah
Kakaban
Upah
tenaga kerja
Sewa
wadah hatchery/ pembenihan dan pendederan selama 2 bulan
Cacing
sutera ( Tubifex sp.) 80 gelas
Pakan
Hiprofit /581 ( 2 sak )
Pakan
pf 1000 ( 3 sak )
Garam
dapur (15 kg)
Listrik
selama 2 bulan
|
18.000,00
200.000,00
6.000,00
20.000,00
400.000,00
200.000,00
320.000,00
200.000,00
270.000,00
15.000,00
60.000,00
|
Total
|
1.709.000,00
|
Ø
Pendapatan dan Keuntungan
Penjualan Benih lele :
50.000 ekor x Rp.100 = Rp. 5.000.000,00
Keuntungan yang
diperoleh : Rp. 5.000.000,00 – Rp. 1.709.000,00
= Rp. 3.291.000
Dengan demikian
keuntungan yang diperoleh petani selama 2 bulan Rp 3.291.000 atau dalam 1
tahun akan memperoleh Rp. 20.246.000
·
Ukuran kolam 3 x 5 m persegi
·
Lama pemeliharaan 3 bulan
·
Padat tebar 5.250 ekor
·
Harga benih Rp 100,00/ ekor
·
Harga pakan 1 sak Rp 159.000,00 berat 30 kg
·
Hasil panen sebanyak 1500 kg ukuran 8-12 ekor/kg
·
Harga jual ikan konsumsi Rp. 9000,00
Adapun perhitungan
biaya usaha, pendapatan serta keuntungan, dan analisis kelayakan usaha adalah
sebagai berikut
Ø
Biaya produksi saat Pembuatan kolam
Keterangan
|
Jumlah (Rp)
|
a. Pembuatan
kolam
Kolam
terpal plastic (5mx3m) terpal ukuran 8m x 6m
b. Peralatan
·
Diesel air
·
Paralon
·
Selang plastic 25 m (untuk disel)
·
Kawat kasa
·
4 ember plastic @ Rp 15.000,00
·
2 buah seser/serok besar @ Rp 20.000
·
1 buah jaring/ waring/ hapa
|
350.000,00
1.500.000,00
60.000,00
30.000,00
5.000,00
60.000,00
40.000,00
250.000,00
|
Total
|
2.295.000,00
|
Keterangan
|
Jumlah (Rp)
|
a. Benih
ukuran 5-6 cm sebanyak 5.250 ekor
b. Pakan
450 kg (15 sak)
c. Pupuk
kandang (1 karung)
d. Kapur
e. Obat-obatan
(antistres dan vitamin)
f. Garam
dapur 15 kg
g. Bensin
12 liter
|
420.000,00
2.385.000,00
5.000,00
6.000,00
30.000,00
15.000,00
60.0000,00
|
Total
|
2.921.000,00
|
4.1.3. Pendapatan dan
Keuntungan
Di perkirakan
jika hasil 1 kali panen/3bulan sebanyak 1500 ekor, Harga per/kg
ikan lele
Rp9.000 ( Rp9.000@1500 =Rp13.500.000 )
Pendapatan dalam
1 tahun Rp13.500.000 x4 = Rp54.000.000
Laba bersih yang
didapat selama 1 tahunadalah
pendapatan
panen/th – ((biaya produksi keseluruhan ) + biaya tetap )
=Rp54.000.000
– (Rp. 1.709.000 + Rp. 2.295.000 + Rp. 2.921.000 x 4)
=Rp54.000.000 – (15.688.000)
=Rp.. 38.312.000 , Jadi pendapat bersih yang saya dapatkan
adalah sebesar Rp. 38.312.000
Jadi setidaknya modal
yang saya keluarkan akan kembali hingga berkali-kali lipat sehingga
untukmembayar pajak dan sbagainya akan masih memperoleh keuntungan yang besar.
Indikator yang digunakan
:
b. BEP
(Break even poin) yaitu untuk mengetahui batas nilai produksi atau voume
produksi suatu usaha mencapai titik impas, yaitu tidak untung tidak rugi. Usaha
layakjika nilai BEP lebih besar dari jumlah unit yang sedang di produksi. Sementara
itu, nilai BEP harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.
·
BEP
Produksi
= total biaya produksi : harga jual per kg
= Rp.
2.921.000,00 : Rp.9000/ kg
= 365.125 kg
Berdasarkan
perhitungan BEP produksi, semua biaya tertutupi jika terjual ikan lele minimal
sebanyak 365.125 kg
·
BEP
Harga
= total biaya produksi : total produksi lele
= Rp. 2.921.000,00 : 450
g
= Rp. 6.491, 00
Berdasarkan
perhitungan BEP Harga, jika harga jual lele mencapai Rp 6.491,00/kg tidak
mendapat keuntungan maupun kerugian (impas)
·
Revenue cost ratio ( R/C ratio)
R/C ratio yaitu
analisis yang digunakan untuk melihat pendapatan relative suatu usaha dalam 1
tahun terhadap biaya yang dipakai. Suatu usaha dikatakan layak jika R/C lebih
besar dari 1, semakin tinggi nilainya tingkat keuntungan usaha semakin tinggi.
R/C
ratio = Total
pendapatan : total biaya produksi
= Rp.
38.312.000 :
Rp. 2.921.000,00
= 1,3
Artinya setiap
penambahan biaya sebesar Rp 1.000,00 akan memperoleh Rp 1.300,00. Dengan
demikian usaha ini layak diusahakan.
·
Payback Periode
Bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengembalian investasi yang telah ditanamkan.
Payback
Periode = total
investasi x 1 tahun : keuntungan 1 tahun
= Rp 2.295.000,00 : Rp 2.716.000,00
= 0,84 tahun
Hasil analisis
menggambarkan bahwa seluruh modal investasi usaha akan kembali dalam waktu 0,84
tahun atau sekitar 10 bulan.
Untuk menambah
keuntungan seorang pembudidaya lele minimal mempunyai lebih dari 5 kolam terpal.