Minggu, 28 Desember 2014

Zakat Fitrah dan Zakat Mal





1.      Pengertian Zakat Fitrah
Dalam bahasa arab kata zakat memiliki arti berkembang, bertambah, dan suci. Fitrah berarti asal kejadian (manusia). Yang dimaksud zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim, baik laki-laki dan perempuan maupun tua dan muda, berupa bahan makanan pokok sesuai kadar yang ditentukan syarak.[1]
Waktu yang utama untuk mengeluarkan zakat fitrah sejak terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan hingga menjelang dilaksanakannya shalat idulfitri. Boleh juga mengeluarkan  zakat fitrah secara takjil, yakni sejak awal permulaan bulan ramadhan. Zakat fitah dapat dibayarkan dengan berupa beras,zakat yang wajib dibayarkan setiap jiwanya adalah satu sa’ atau 2,75 liter (kurang lebih 2,5 kg), bagi mereka yang mempunyai bekal hidup pada malam hari raya.[2]
Para imam mazhab sepakat bahwa orang yang wajib mengeluarkan zakat fitrah wajib mengeluarkan zakat fitrah bagi anak-anaknya yang masih kecil dan budak-budaknya yang muslim.[3]
Zakat fitrah mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah bertepatan dengan tahun diwajibkannya puasa Ramadhan. Zakat fitrah dikeluarkan sebanyak 3,2 liter atau 2,5 kg per jiwa. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw. Yang artinya, ”Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah saw. Mewajibkan  zakat fitrah di bulan Ramadhan  atas setiap muslim sebanyak satu sha’ (3,2 liter) kurma atau gandum, baik dia merdeka atau hamba sahaya, laki-laki atau perempuan.” (HR Bukhari dan Muslim)



2.      Hukum Zakat Fitrah
Mengeluarkan zakat fitrah hukumnya Fardu’ain, yaitu wajib atas setiap muslim, termasuk kewajiban atas anak yang baru dilahirkan ibunya pada malam hari raya idul fitri. Rasulullah saw bersabda :

فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ

Artinya: “Barang siapa menunaikan zakat fitrahnya sebelum salat idul fitri, maka zakat fitrahnya makbul (diterima). Dan barang saiapa menunaikannya setelah shalat idul fitri, maka diterima hanya sebagai sedekah sunnah biasa.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)[4]

3.      Syarat wajib zakat fitrah
Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut.
a.       Beragama Islam
b.      Mempunyai kelebihan bahan makanan untuk diri sendiri dan keluarganya pada Hari Raya Idulfitri
c.       Masih hidup pada saat matahari terbenam di akhir bulan Ramadhan.
4.      Rukun zakat fitrah
Yang dimaksud dengan rukun zakat adalah segala hal yang harus terpenuhi dalam pelaksanaan zakat fitrah. Adapun yang termasuk rukun zakat fitrah adalah sebagai berikut.
a.       Niat
b.      Pemberi zakat (muzaki)
c.       Penerima zakat (mustahik)
d.      Barang yang dizakatkan.[5]
5.      Manfaat Zakat Fitrah
Mengeluarkan Zakat fitrah mempunyai banyak manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Diantara manfaat zakat fitrah adalah sebagai berikut.
a.       Sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan Allah swt.
b.      Penyempurna puasa seseorang pada bulan ramadhan sehingga diterima oleh Allah swt.
c.       Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak tercela.
d.       Meringankan beban fakir miskin.
e.       Menumbuhkan sikap persaudaraan antarsesama muslim dan meningkatkan kesetiakawanan.[6]

6.      Pengertian zakat mal
Zakat mal merupakan salah satu rukun Islam yang merupakan ibadah kepada Allah swt., sekaligus amal sosial kemanusiaan. Pengertian zakat mal adalah bagian dari harta kekayaan yang wajib diberikan kepada orang-orang tertentu apabila telah memenuhi ketentuan nisab dan mencapai haul.

7.      Hukum zakat mal
Hukum mengeluarkan zakat mal adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi ketentuan nisab dan haul. Orang islam yang dengan sengaja meninggalkan atau mengingkari kewajiban zakat, berarti mereka telah berbuat dosa dan akan mendapat siksa di akhirat nanti.
Allah swt menjelaskan dalam firman-Nya berikut ini.
 وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ
Artinya : …Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat… (Q.S. an-Nisa’/7:77)
Dalam ayat lain juga disebutkan sebagai berikut.
¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#qãB$s%r&ur no4qn=¢Á9$# (#âqs?#uäurno4qŸ2¨“9$# óOßgs9 öNèdãô_r& y‰ZÏã öNÎgÎn/u‘ Ÿwur ì$öqyz öNÎgøŠn=tæ Ÿwur öNèd šcqçRt“óstƒ ÇËÐÐÈ  
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al-baqarah/2: 277)
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa zakat merupakan perintah Allah swt, yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Meninggalkan zakat akan berakibat dosa, sedangkan bagi yang menunaikannya mendapatkan pahala di sisi Allah swt.
8.      Rukun zakat mal
Rukun zakat mal adalah hal yang harus terpenuhi pada pelaksanaan zakat mal. Jika salah satu tidak terpenuhi, tidak sah zakatnya.
Rukun zakat mal adalah sebagai berikut.
a.       Niat
b.      Pemberi zakat (muzaki)
c.       Penerima zakat (mustahik)
d.      Harta yang dizakatkan.
9.      Syarat wajib zakat
Beberapa syarat wajib menunaikan zakat mal adalah sebagai berikut.
a.       Islam
b.      Merdeka.
c.       Harta milik pribadi.
d.      Telah memiliki ketentuan nisab.
e.       Telah mencapai haul
10.  Harta yang wajib dizakati
a.      Emas dan perak
Kewajiban mengeluarkan zakat emas dan perak didasarkan atas firman Allah swt, berikut ini
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الأحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (٣٤)

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.”(Q.S. at- Taubah/9: 34)

b.      Harta Perniagaan
Kewajiban mengeluarkan zakat dari harta perniagaan didasarkan dari hadis Rasulullah saw berikut ini
قَالَ سَمُرَةُ بْنُ جُنْدُبٍ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا أَنْ نُخْرِجَ الصَّدَقَةَ مِنَ الَّذِي نَعُدُّهُ لِلْبَيْعِ"
Artinya:
Dari Samurah bin jundab r.a ia berkata, “Rasulullah memerintahkan kami untuk memerintahkan kami untuk mengeluarkan zakat dari apa-apa yang kami sediakan untuk di jual.” (H.R. abu Dawud/Bulughul maram: 124)

c.       Hasil pertanian dan perkebunan
Kewajiban mengeluarkan zakat dari hasil pertanian dan perkebunan didasarkan atas firman Allah swt berikut ini
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (١٤١)

Artinya: dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. al- An’am/6: 141)[7]

d.      Binatang ternak
Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya, antara lain sapi kerbau, kambing, dan unta. Binatang yang digunakan untuk membajak sawah atau menarik gerobak  tidak wajib dikenakan zakat.
e.       Harta rikaz
Setiap harta rikaz/ barang temuan berupa emas, perak, atau yang lainnya wajib dikeluarkan zakatnya seperlima  tanpa syarat nisab.[8]

Nisab dan Haul
No
Jenis Harta
Nisab/Haul
Kadar zakat

Emas
20 dinar = 93,6 gram
Haulnya 1 tahun
2,5%

Perak
200 dinar = 624 gram
Haulnya 1 tahun
2,5%

Perniagaan
Standar harga emas
Haulnya 1 tahun
2,5%

Peternakan
(kambing/ domba)



(kerbau/ sapi)
40-120 ekor
121-200 ekor
201-399 ekor
400-… ekor
Setiap bertambah 100
30-39
40-59
60-69
70-79
80-89
Setiap bertambah 30
1 ekor (umur 2 th)
2 ekor (umur 2 th/lebih)
3 ekor (umur 2 th/ lebih)
4 ekor (umur 2 th/ lebih)
Tambah 1 ekor lagi
1 ekor umur 1 th/lebih
1 ekor umur 2 th/lebih
2 ekor umur 1 th/lebih
2 ekor umur 2 th/lebih
3 ekor umur 1th/lebih
Tambah 1 ekor lagi

Hasil Pertanian
5 wasaq = 60 sa’
              = 825 liter
10% jika pengairannya tadah hujan
5% jika pengairannya dengan biaya

Harta Rikaz
Sama dngan emas dan perak
20%npada saat menemukannya

Barang berharaga selain emas dan perak
Sama dengan emas da perak
Haulnya 1 tahun
2,5%

11.  Mustahik Zakat (orang yang berhak menerima zakat)
Mustahik zakat ialah orang-orang yang berhak menerima zakat yang terdiri dari asnaf (kelompok) delapan, sebagaimana yang tersebut di dalam Al-Qur’an Surat at-Taubah Ayat 60 berikut ini.
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاِبْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (٦٠)

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”(Q.S. at-Taubah/9: 60)


Berdasarkan ayat tersebeut diatas, delapan golongan yang ditetapkan untuk berhak menerima zakat adalah sebagai berikut.
1.      Fakir, yaitu orang yang tidak mempunyai barang apapun dan tidak mempunyai penghasilan tetap sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari
2.      Miskin, yaitu orang yang mempunyai penghasilan, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
3.      Amil, pengurus atau panitia zakat
4.      Mualaf, yaitu orang yang baru saja masuk islam sehingga masih memerlukan bimbingan karena imannya masih lemah
5.      Riqab/hamba sahaya, yaitu budak yang telah dijanjikan untuk dimerdekakan dengan tebusan uang atau harta tertentu.
6.      Garim, yaitu orang yang terlilit utang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
7.      Sabilillah, yaitu semua usaha yang dilakukan untuk menegakkan dan menyebarluaskan agama Allah swt
8.      Ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dengan tujuan yang baik.[9]




[1] Tim Agama Islam, Pendidikan Agama Islam Penyejuk Qalbu SMP Kelas VIII, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia Printing, 2007), hlm. 80
[2] Robingan, Teladan Utama Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas VII SMP, (Ngawi : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2009), hlm. 77
[3] Syaikh Alamah Muhammad, Fiqh Empat Mazhab, (Bandung : Hasyimi, 2001), hlm. 146
[4] Tim Agama Islam, Pendidikan Agama Islam Penyejuk Qalbu SMP Kelas VIII, hlm. 80
[5] Robingan, Teladan Utama Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas VII SMP, hlm. 78
[6] Tim Agama Islam, Pendidikan Agama Islam Penyejuk Qalbu SMP Kelas VIII, hlm.82
[7] Robingan, Teladan Utama Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas VII SMP, hlm.79-80
[8] Tim Agama Islam, Pendidikan Agama Islam Penyejuk Qalbu SMP Kelas VIII, hlm.84-86
[9] Robingan, Teladan Utama Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas VII SMP, hlm.81-83


0 komentar:

Posting Komentar