A.
PENGERTIAN
NEGOSIASI
Menurut hartman negosiasi merupakan suatu proses
komunikasi antara dua pihak yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut
pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua
belah pihak mengenai masalah yang sama. Menurut oliver negosiasi adalahsebuah transaksi dimana kedua belah pihak
mempunyai hak atas hasil akhir. Dan menurut Casse
negosiasi merupakan proses dimana paling sedikit ada dua pihak dengan
persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bersepakat tentang
suatu hal demi kepntingan bersama.
Berdasarkan
ketiga pengertian negosiasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa negosiasi
merupakan suatu proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang
saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai
tujuan yang dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam
negosiasi.
Dalam bernegosiasi ada dua orang
yang berkepentingan yaitu pembeli dan penjual.
Tujuan orang
bernosiasi adalah menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan
dapat memenuhi harapan/keinginan kedua belah pihak. Hasil dari sebuah negosiasi
adalah adanya suatu kesepakatan yang memberikan keuntungan bagi kedua belah
pihak.
Untuk
mendapatkan suatu kesepakatan kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan diantaranya :
a)
Persiapan
yang cermat
b)
Presentasi
dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak
c)
Ketrampilan,
pengalaman, dan motivasi
d)
Pendekatan
yang logis
e)
Kemauan
untuk membuat koneksi yang mencapai kesepakatan
B.
PROSES
BERNEGOSIASI
Persiapan yang baik
sebelum bernegosiasi merupakan salah satu kunci sukses dalam bernegosiasi.
Menurut hartman ada empat poin
penting yang perlu diperhatikan sebelum bernegosiasi diantaranya, pencarian
fakta terutama dari pihak lain (lawan negosiasi), menaksir posisi lawan
negosiasi, membuat perencanaan yang baik dan memilih serta mengatur tim
negosiasi.
Sementara menurut Casse, ada tahapan penting dalam
bernegosiasi diantaranya :
a)
Tahap
perncanaan
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas
utama yaitu :
ü
Sasaran
negosiasi
Adalah
hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan
utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran atau target dalam
bernegosiasi sangat penting sebagai arahan dalam bernegosiasi. Ada dua jenis sasaran
dalam bernegosiasi yaitu sasaran ideal dan sasaran dasar (batas minimal yang
dapat dicapai).
ü
Strategi
negosiasi
Merupakan
cara atau tekhnik untuk mencapai suatu tujuan dalam bernegosiasi. Dalam
mencapai kesepakatan kedua belah pihak diperlukan strategi yang tepat. Strategi
yang dapat digunakan dalam bernegosiasi,yaitu:
1)
Strategi
kooperatif
·
Sasarannya
mencapai kesepakatan kedua belah pihak
·
Memakai
semboyan saling menguntungkan
·
Mempercayai
pihak lawan
·
Melakukan
kompromi jika diperlukan dan timbal balik
·
Menciptakan
landasan dan kepentingan bersama
2)
Strategi
kompetitif
·
Sasaran
strategi ini adalah mengalahkan lawan
·
Tidak
mempercayai lawan dan siap bertarung
·
Menuntut
sebuah konsesi, menegaskan posisi
·
Tidak
memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya
3)
Strategi
analitis
·
Mempunyai
filosofibahwa seorang negosiator adalah pemecah masalah
·
Memandang
negosiasi sebagai bentuk latihan dalam memecahkan masalah dan bukan sebagai
permainan
·
Berusaha
kreatif dan bersama-sama mencari alternatif solusinya
·
Menggunakan
kriteria yang objektif dalam mengambil keputusan
·
Membuat
alasan yang rasional dan bukan atas dasar perasaan
Masing-masing strategi
tentu memiliki sisi kekuatan dan kelemahannya. Strategi kooperatif tentunya
sangatlah baik, manakala pihak lawan negosiasi tersebut menjalankan permainan negosiasi
yang sama. Begitu pula, strategi kompetitif yang cenderung keras dan menekan
pihak lawan negosiasi dan juga akan membawa resiko kegagalan yang besar dan
biaya yang mahal. Sedangkan strategi analitis nampaknya baik dan rapi, dalam
dunia praktis bisa saja berbeda atau tidak sejalan dengan harapan.
C.
PROSES
NEGOSIASI
Merupakan suatu proses
tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan di kedua
belah pihakyang saling menguntungkan. Proses negosiasi pada dasarnya merupakan
suatu proses yang dinamis dalam dunia bisnis. Menurut Casse dalam proses negosiasi ada enam tahapan penting yang perlu
diperhatikan, antara lain :
Ø Tahap pertama : persiapan
Persiapan
merupakan tahapan yang berkaitan dengan pengumpulan informasi secukupnya dan
penentuan tim negosiasi yang sebaik-baiknya akan diikutsertakan dalam proses
negosiasi.
Ø Tahap kedua : kontak
pertama
Kontak
pertama merupakan tahap pertemuan secara langsung antara kedua belah pihak yang
terlibat dalam proses negosiasi. Pada tahap inilah, proses negosiasi akan
memunculkan kesan pertama.
Ø Tahap ketiga :
konfrontasi
Konfrontasi
merupakan tahap saling berargumentasi terhadap segala sesuatu yang akan
dinegosiasikan. Tahap ini juga dikenal sebagai tahap perdebatan yang sengit
diantara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses negosiasi. Dalam proses
seperti itu, perbedaan dan potensi perdebatan yang semakin memanas dan tak
terkendali dapat saja terjadi, jika masing-masing pihak tidak dapat
mengendalikan emosinya. Oleh karena itu kendalikan emosi kepala boleh
panas,tetapi hati harus tetap dingin. Perbedaan tidaklah harus dijadikan sumber
perpecahan tetapi sebaliknya harus dijadikan khazanah yang sangat berguna dan
berharga bagi pencapaian tujuan bersama.
Ø Tahap keempat :
konsiliasi
Konsiliasi
merupakan tahap untuk saling melakukan proses tawar-menawar. Proses ini
dilakukan unttuk memperoleh titik temu yang betul-betul disepakati dan
bermanfaat bagi kedua belah pihak. Proses tawa-menawar dalam proses negosiasi
tak ubanhya seperti proses tawar-menawar yang dilakukan oleh seorang penjual
dan pembeli yang terlibat dalam penentuan harga pasar suatu produk yang
disepakati oleh kedua belah pihak.
Ø Tahap kelima : solusi
Solusi
merupakan tahap dimana kedua belah pihak mulai saling menerima dan memberi.
Para negosiator mulai menemukan titik-titik kesepakatan bagi kedua belah pihak
dengan cara mereka. Suatu kesuksesan satu poin akan diikuti oleh kesuksesan
berikutnya.
Ø Tahap keenam : pasca
negosiasi
Merupakan
tahap untuk melakukan konsolidasi bagi kedua belah pihak. Tahap ini merupakan
tahapan proses negosiasi yang sulit dalam menerjemahkan kesepakatan dalam suatu
tindakan yang riil.
Pada
tahap perencanaan ini, seorang negosiator dapat melakukan berbagai peran
penting dalam bernegosiasi, antara lain :
a.
Berperan
sebagai seorang pemimipin
Sebagai
seorang pemimpin harus bertanggungjawab dalam mendefinisikan dan memilih apa
konsesi dalam bernegosiasi. Disamping itu pemimpin juga harus mampu mengambil
keputusan dan menentukan strategi secara
efektif dalam mencapai tujuan negosiasi yang telah ditetapkan.
b.
Berperan
sebagai faktual
Sebagai
faktual harus mengetahui fakta-fakta dan mampu mendekomumentasikan setiap
pernyataan yang muncul dalam proses bernegosiasi. Disamping itu, ia juga harus
memiliki kemampuan untuk menjawab setiap pertanyaan untuk memperjelas
permasalahan dan memberikan informasi tambahan yang tidak diminta oleh pihak
lawan dalam proses bernegosiasi.
c.
Berperan
analitis
Berperan
analitis harus mampu menampilkan argumen negosiasi dengan cara-cara yang logis,
memastikan strategi yang diterapkan sudah benar, menegosiasikan agenda
pertemuan, dan menetapkan aturan main dalam bernegosiasi.
d.
Berperan
relasional
Harus
mampu memperlancar hubungan antar tim negosiasi, membangkitkan dan memelihara
relasi dengan beberapa anggota tim negosiasi, membangun kepercayaan.
e.
Berperan
intuitif
Harus
mampu memunculkan ide-ide dan cara-cara pendekatan baru, pilihan-pilihan
potensial dalam bernegosiasi, menunjukkan apa yang penting dan mana yang mana
kurang penting dalam bernegosiasi.
b)
Tahap
implementasi
Tahapan
penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam
bernegosiasi. Tahapan ini bukan lagi sebagai wacana pemikiran atau ide lagi,
tetapi sudah pada tahapan perilaku dan tindakan yang diperlukan dalam
bernegosiasi. Implementasi negosiasi memiliki beberapa komponen penting,
diantaranya :
i.
Taktik
cara anda
Yang
termasuk taktik “dengan cara anda” adalah mengetahui tujuan yang ingin dicapai,
bersikeras memaksa pihak lawan agar percaya bahwa andalah yang benar,
berinisiatif memperthankannya dan mengendalikan proses negosiasi.
ii.
Taktik
bekerja sama
Taktik
ini menegaskan mau mendengarkan dan mengetahui apa yang ada dibenak pihak
lawan, memutuskan bersikap reaktif, siap bekerjasama jika proposal pihak lawan
sejalan dengan sasaran kita, mengembangkan ide-ide mereka dan membuat mereka berhasil.
iii.
Taktik
tidak bertindak apa-apa
Taktik
ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi. Dalam hal ini tetap
bersikukuh pada pendirian sebelumnya dan tidak mudah berubah. Taktik ini
dilakukan karena ingin mempertimbangkan sesuatu yaitu salah satu trik mengulur
waktu dan upaya untuk membuat pihak lawan gugup atau grogi.
iv.
Taktik
melangkah ke tujuan lain
Taktik
ini menuntut harus aktif dalam menggeser suatu persoalan ke persoalan lain.
Taktik ini diambil dengan beberapa alasan diantaranya mempunyai peluang untuk
memenangkan negosiasi saat ini, pihak lain justru yang akan memperoleh peluang
memenangkan negosiasi bila suatu persoalan dibahas lagi, waktunya tidak tepat,
atau adanya kesepakatan lain yang perlu dibahas lebih dulu.
c)
Tahap
peninjauan negosiasi
Tahap
ini merupakan tahap setelah berlangsungnya suatu proses bernegosiasi. Tahapan
ini memiliki arti yang sangat pentingbagi seorang negosiator dalam meninjau
kembali apa yang sudah dikembalikannya selama bernegosiasi. Alasan penting
mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukakan :
·
.Untuk
memeriksa apakah sudah mencapai tujuan
·
Jika
tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligius pengalaman yang sangat
berharga bagi seorang negosiator
·
Jika
ya, maka memastikan apa yang sudah dilakukan dengan baik dan bangunlah kesuksesan
D.
KETRAMPILAN
BERNEGOSIASI
Kesuksesan dalam bernegosiasi
dapat ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya ketrapilan seorang negosiator
dalam bernegosiasi dengan pihak lawan. Menurut Hartman ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam
ketrampilan bernegosiasi, diantaranya :
·
Persiapan
Persiapan
yang baik merupakan salah satu kunci sukses dalam negosiasi. Tanpa persiapan
yang baik, hasil yang diperoleh tidak akan memuaskan kedua belah pihak bahkan
akan mngalami kegagalan dan pada akhirnya menimbulkan kekecewaan
·
Memulai
negosiasi
Ada
beberapa hal penting dalam berngosiasi antara lain : memilih waktu yang tepat,
tempat yang tepat, pengaturan tempat duduk yang tepat, menciptakan suasana yang
positif dan santai, menetapkan agenda, merumuskan tawaran, menghadapi konflik, berkomunikasi
secara efektif dan mencapai kesepakatan dengan tepat.
·
Strategi
dan taktik
Strategi
merupakan sebagai rencana atau metode yang diteliti atau tipu daya yang cerdik.
Sedangkan taktik lebih mengacu pada setiap metode yang digunakan untuk mencapai
tujuan dalam mencapai kesepaktannegosiasi.
·
Kompromi
Kompromi
merupakan salah satu upaya menuju pencapaian kesepakatan kedua belah pihak
dalam nernegosiasi. Dalam upaya menuju kompromi, seorang negosiator menyajikan
kerangka dasar atau garis besarnya terlebih dahulu, kemudian melangkah pada
perbedaan kedua belah pihak secara lebih spesifik, dan akhirnya disajikan
pernyataan yang bersifat penilaian untuk medukung posisi mereka sendiri.
·
Menghindari
kesalahan taktis
Beberapa
hal yang perlu dihindari dalm melakukan negosiasi antara lain, mengajukan
permintaan awal yang tidak logis, membuat konsesi bebas, memulai tanpa daftar
penawaran, melakukan negosiasi dengan cepat, bernegosiasi saat terkejut,
menghargai tawaran yang tidak masuk akal dan lain-lain.
·
Persiapan
yang baik
Negosiasi
yang tidak disertai persiapan dengan baik tidak akan menghasilkan sebuah
kesepakatan yang optimal. Semakin penting negosiasi maka semakin banyak
persiapan yang harus dilakukan. Hal-hal yang perlu diidentifikasi pada tahap
persiapan : kemungkinan pihak lawan membuka pernyataan dan posisi, masalah
potensial, rintangan, kebutuhan dan pilihan yang dimiliki lawan, pertimbangan
biaya setiap gerakan yang mungkin menguntungkan pihak lawan.
·
Berlatih
Berlatih
bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi pintu pembuka
besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan muncul. Semakin sering
berlatih dan selalu memperbaiki diri
setiap terjadi kekeliruan akan menjadikan modal dasar yang berharga menuju
kesuksesan.
·
Menggambarkan
posisi
·
Membuat
suatu usulan
·
Penawaran
·
Salah
satu respon yang efektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana melakukan tawaran
bagi pihak lawan dengan cara baik-baik. Proses bernegosiasi tidak dapat
dilepaskan dengan proses penawaran.
·
Persetujuan
Sasaran
dari setiap negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan. Suatu kesepakatan
tidak hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan, tetapi butir-butir dari
setiap kesepakatan juga menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam
proses negosiasi. Proses negosiasi yang baik harus mampu menghasilkan keputusan
yang baik dan menguntungkan kedua belah pihak.
Menurut
Mattock dan Ehrenborg, ada sepuluh
hal yang diingikan pihak lawan yaitu :
1.
Merasa
nyaman akan dirinya sendiri
2.
Tidak
merasa dibohongi
3.
Sekutu
yang kekal
4.
Mengetahui
dan memahami hal yang lebih banyak
5.
Menyelesaikan
negosiasi tanpa harus bekerja terlalu keras
6.
Uang,
barang, dan pelayanan yang bagus
7.
Diperlakukan
dengan ramah
8.
Disenangi
9.
Komunikasi
yang jelas
10.
Mengetahui
kemampuan dan usahanya
E.
TIPE
NEGOSIATOR
Menurut Casse ada emapat tipe negosiator yaitu :
1.
Negosiator
curang
Harus
berhati-hati dengan seorang negosiator yang curang karena pada dasarnya yang telintas difikirannya
adalah bagaimana memenangkan negosiasi dan mengalahkan kita.
2.
Negosiator
profesional
Seorang
negosiator yang yang profesianal akan tahu apa yang sedang dinegosiasikan dan
tahu bagaimana memperoleh apa yang diinginkannya. Memiliki pengetahuan dan
ketrampilan bernegosiasi dengan baik. Yang tak kalah pentingnya mengetahui
tentang banyak banyak hal dalam bernegosiasi.
3.
Negosiator
bodoh
Seorang
negosiator yang bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk kedua belah pihak.
Tidak peduli dengan apa yang kita lakukan. Oleh karena itu, untuk mengahadapi
negosiator semacam ini, kita harus memahami apa yang sebenarnya terjadi dibalik
perilaku pihak lawan yang bodoh atau pura-pura bodoh.
4.
Negosiator
naif
Negosiator
yang naif pada umumnya ia adalah seorang negosiator yang tidak siap
bernegosiasi , tidak tahu pokok persoalan yang akan dinegosiasikan, bahkan
cenderung percaya begitu saja kepada pihak lawan.
0 komentar:
Posting Komentar